Sabtu, 09 Juli 2011

rumah hujan #1

kini kuterdiam dan pergi menjauh..
karna telah kutemukan cara berlari dan pergi menjauh darimu,,
bukan dengan sayap tapi dengan ragaku sendiri
dengan darah yang mengalir dalam darahku sendiri..
dan tentunya ketika aku memutuskan untuk pergi,,
kan kubawa serta ruma hujanku,,
rumah yang kubangun saat pertama kali engkau menerkam mimpiku
rumah yang belum mencapai selesaiketika raga ini masih rapuh,,
belum mampu berjalan dengan tegap sebagaimana mestiya
tapi aku selalu memiliki kehangatan rumah hujanku
disanalah aku mampu belajar menikmati rasa sakit
ku belajar melamun dan belajar membangkitkan lagi mimpi-mimpiku
yang telah kau bunuh secara perlahan-lahan!
di dalam rumah hujan itulah aku tau keindahan sepi
karna kumampu menikmati setiap irama detak jantungku sendiri
mendengarkan harmoni yang tercipta dalam setiap hembusan nafasku
di rumah hujan inilah musik tak penah berhenti
detak jantung dan hembusan nafas mengiringi langkahku
untuk belajar mencari cara lain untuk kembali terbang melayang,,tanpa menggunakan sayap!
karna satu-satunya sayap yang kumiliki telah kau patahkan,,
dirumah hujan aku mapu merasakan bahwa diriku mampu berkata-kata melalui tubuhku sendiri
berkata tentang bagaimana persaanku,,bagaimana sakit itu sudah mulai kerasan tinggal dalam tubuh ini
dimana tubuh mulai berkata dalam menggigil bahagianya kemudian mulai mengerut
tubuh inilah yang pernah diingkari oleh orang yang kupikir akan menjadi keindahan!
pernah suatu ketika dimana aku terbuai dan kemudian keilangan rumah hujanku
membuat semua yang menempel di raga ini menangis,,bingung dan menyesal..
apa aku salah??
berhari-hari aku berusaha menemukan jawaban dari pertanyaan itu
berhari-hari pula aku merasa hatiku retak,,jiwaku berantakan..
aku terus mencari dan terus-terus mencari
dimana aku harus mencari rumah hujanku..
tapi belum juga aku menemukannya,bahkan jejaknyapun tak pernah aku temukan,,
semua waktuku berantakan hanya untuk mencari-cari keberadaannya..
maka aku semakin jauh dari nafasku sendiri tak lagi kucermati nafasku
dan tubuh inipun mulai aku ingkari seperti halnya waktu itu kamu mengingkari tubuhku,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar